Minggu, 18 Mei 2025

SUARA YANG TAK DIANGGAP 2

Penulis : Celly Tomokianz


(Bagian 2 – “Gaya Istri, Luka Suami”)

Minggu pagi di warung kopi dekat sekolah. Tiga orang ayah duduk membicarakan pentas seni yang akan digelar bulan depan. Sambil menyeruput kopi hitam dan menghembuskan napas lelah, mereka berbincang dalam nada rendah—takut terdengar, tapi terlalu sesak untuk disimpan.

Istriku minta duit buat beli gaun baru. Katanya biar matching sama ibu-ibu lain pas pentas seni nanti,” ucap seorang pria berkaos oblong, wajahnya kusut.
Aku udah kerja dari pagi sampai malam, tapi tetap saja kurang. Kadang pengin kabur aja dari semua ini.”

Yang lain menimpali:

Aku malah dipaksa cicil tas branded. Katanya biar nggak malu waktu rapat sekolah. Astaga... padahal anak kita cuma nari 5 menit di panggung kecil.”

Tertawa hampa mengisi meja kecil itu. Mereka bukan lelaki lemah, bukan pula tak sayang keluarga. Tapi gaya hidup istri-istri mereka yang ikut-ikutan bersaing di sekolah, membuat mereka kehabisan napas.

Sementara itu, di rumah kontrakannya yang sederhana, Anisa sedang menjahit pita kecil untuk kostum anaknya yang akan tampil. Ia tak minta sumbangan, tak beli baru, hanya memanfaatkan sisa kain dari tahun lalu.

Nisa, kamu ikut bantu rapat dekorasi nggak besok?” tanya tetangganya lewat pesan.

Anisa menjawab, Kalau untuk dekor panggung anak-anak, insya Allah. Tapi kalau rapatnya cuma isinya debat soal model baju dan EO, aku izin ya, Mbak...”

Jawabannya singkat, tapi bagi yang mengerti, itu bentuk luka dan perlawanan kecil.

Hari demi hari, nama Anisa makin terdengar asing di antara grup-grup WhatsApp sekolah. Ia sering tidak dilibatkan, tidak disapa. Tapi diam-diam, ada beberapa ibu lain yang mulai mengagumi sikapnya. Mereka yang juga sesak, tapi belum cukup berani untuk bersuara seperti Anisa.

Dan tanpa mereka sadari, Anisa sedang menjadi suara dari banyak orang yang diam.

Kalau semua diam karena takut tidak diterima,
maka sistem yang salah akan terus berjalan,
dan anak-anak kita... yang akan jadi korban.”


Bersambung


Lanjut part 3👉🏻👉🏻👉🏻

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...