Aku dan Dia: Setelah Semua Berlalu
Karya: Celly Tomokianz
Pov: Bintang
Waktu berjalan…
dan seperti janji semesta, tak ada yang abadi.
Aku—Bintang—akhirnya memilih bertahan pada cinta yang dulu kurasa sebagai segalanya.
Ya, aku menikah dengannya.
Dengan harapan, luka akan sembuh jika cukup banyak waktu dan pengorbanan.
Tapi ternyata...
Cinta yang tidak tumbuh dua arah, hanya membuatku semakin kehilangan diriku sendiri.
Hari-hari yang seharusnya indah, berubah jadi sunyi meski ada suara.
Ada anak laki-laki kami—cahaya kecil yang membuatku tetap tersenyum.
Namun hatiku... tetap retak.
Kami akhirnya berpisah.
Bukan karena aku tidak mencoba,
tapi karena aku lelah menjadi satu-satunya yang bertahan.
Dan kamu, Indra...
Saat aku kembali melirik ke masa lalu,
aku tahu kamu sudah pergi jauh dari kehidupan yang mungkin pernah bisa kita miliki.
Kamu sudah menikah. Bahagia—semoga begitu.
Aku tidak ingin mengganggu apa pun yang telah kamu bangun.
Aku hanya ingin kamu tahu,
dulu, kehadiranmu bukan sekadar pelarian.
Kamu adalah rumah yang pernah menenangkanku
saat dunia seperti tak peduli padaku.
Kini aku berdiri sendiri, tapi tak lagi goyah.
Aku tidak lagi menyesal, tidak juga menunggu.
Aku hanya mengingat—dengan lapang dada dan hati yang tak lagi menangis.
Mungkin kita memang hanya sebatas “hampir.”
Dan itu cukup.
Karena dalam “hampir” itu, aku belajar tentang arti dicintai tanpa harus dimiliki.
Terima kasih, Indra.
Untuk waktu, untuk rasa, untuk kenangan.
Dan untuk kamu, yang pernah jadi bagian dari cerita ini:
Aku—Bintang—baik-baik saja sekarang.
Aku memilih menjadi utuh, walau tidak lagi bersama siapa-siapa.
"Kini aku berdiri sendiri, tapi tak lagi goyah.
Aku tidak lagi menyesal, tidak juga menunggu.
Aku hanya mengingat—dengan lapang dada dan hati yang tak lagi menangis."
– Celly Tomokianz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar