Aku dan Dia: Dari Mata Indra
Pov: Indra
Karya: Celly Tomokianz
Aku pernah mencintai seseorang...
dalam diam, dalam ketulusan yang tak pernah meminta balasan.
Namanya Bintang.
Dia datang saat aku bahkan tak sedang mencari siapa pun.
Dia muncul dalam bentuk luka—dengan mata sembab dan senyum yang dipaksakan.
Awalnya aku hanya ingin menenangkan.
Menjadi bahu untuk bersandar. Menjadi teman saat dunia menjauh.
Tapi siapa sangka, justru aku yang jatuh terlalu dalam.
Dia milik orang lain. Tapi kehadirannya,
berarti terlalu banyak untuk bisa kuanggap biasa.
Aku pernah bilang,
"Kalau memang jodoh, takkan ke mana."
Dan ternyata… kami bukan jodoh itu.
Karena dia memilih tetap tinggal di hubungan yang melukainya.
Dan aku? Aku perlahan menjauh, membawa hatiku yang belum sempat bicara lebih banyak.
Waktu berlalu.
Aku pun menikah. Bukan karena aku berhenti mencintai Bintang,
tapi karena aku tahu, aku tak bisa menunggu seseorang yang tak pernah benar-benar memilihku.
Lalu aku dengar… dia berpisah.
Setelah bertahun-tahun mencoba bertahan, dia akhirnya melepaskan.
Dan saat itu… sudah terlambat untuk kembali.
Bukan karena cinta itu hilang,
tapi karena hidup kami sudah berbeda arah.
Kadang aku bertanya—apa kabarnya?
Apakah dia masih suka tersenyum sambil menahan air mata?
Apakah dia tahu… bahwa aku pernah benar-benar ingin menjadi tempat terakhirnya pulang?
Tapi aku tidak mencari jawabannya.
Karena beberapa cinta, cukup dikenang tanpa perlu dimiliki.
Aku mencintainya—dulu, dan mungkin…
selalu akan begitu.
Sekian...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar