Sabtu, 17 Mei 2025

SENANDUNG HATI IBU



Senandung Hati Ibu

Di balik senyum yang kusambut tiap pagi,
tersembunyi letih yang tak pernah tumpah.
Dalam bisu langkahku yang sabar,
terdengar doa tanpa suara untuk masa depan yang sederhana.

Kupu-kupu kecilku menari di taman mimpi,
tak ingin kusulam beban yang berat pada sayapnya.
Namun gelombang dunia kadang deras menyapa,
membawa arus yang mencoba menyeretku jauh.

Aku hanyalah sebuah pelita kecil,
berusaha memberi cahaya tanpa padam,
meski angin dan hujan mencoba meredupkannya.
Aku ingin damai, bukan perang tanpa kemenangan.

Jika suara ini terlalu lembut untuk didengar,
aku akan tetap bernyanyi dalam diam,
menguatkan hati yang rapuh,
menjaga bunga kecil ini tetap mekar.

Tak semua jalan yang aku tempuh mudah,
ada duri yang tersembunyi di balik bunga.
Namun aku berjalan, tak gentar,
karena cinta adalah pelindung dan penggerakku.

Mereka mungkin tak selalu mengerti,
tapi aku percaya waktu yang akan bicara.
Suatu hari, kupu-kupu kecilku akan terbang tinggi,
bebas dari bayang yang selama ini membayangi.

Jadi aku terus bertahan, terus berharap,
karena ibu adalah pelita, penabur harapan.
Dalam sunyi, aku tetap berdiri,
menjaga mimpi, menjaga hati yang penuh cinta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...