Sabtu, 21 November 2015

SAJAK TERIMA KASIH







Terima kasih telah memalingkan wajahmu
Karena, setiap kali aku mengingatnya
Aku belajar akan selalu peduli kepada siapapun
Karena sakit sekali tidak dipedulikan

Terima kasih telah meninggalkanku
Karena, setiap kali aku mengenangnya
Aku belajar akan selalu setia
Karena sakit sekali telah ditinggalkan

Terima kasih telah menolakku
Karena, tentu saja itu hak setiap orang, menerima atau menolak
Tapi aku belajar akan selalu berusaha memahami
Meski sekeras apapun aku ingin menolak orang lain

Terima kasih telah menghinaku
Karena, setiap masa hinaan itu terngiang
Aku belajar akan selalu menghargai dan menghormati
Karena demikianlah sifat mulia manusia

Terima kasih telah menuduhku
Karena, tuduhan yang palsu hanya akan menguatkanku
Juga tuduhan yang benar membuatku memperbaiki diri
Tiada rugi mendengarkan tuduhan itu

Terima kasih telah melupakanku
Karena, semakin dilupakan, sesuatu akan semakin diingat
Aku tidak akan menghabiskan waktu dalam kesedihan
Apalagi balas turut melupakan

Terakhir,
Terima kasih telah menyakitiku
Karena, rasa sakit akan membuatku lebih kuat
Bersabar atas setiap detik sakit tersebut
Untuk besok lusa, menjadi kebal atas racun yang sama


Jumat, 11 September 2015

KAU YANG TAK PERNAH PEDULI





kau yang tak pernah fikirkan tentangku
kau yang tak pernah menyapaku
apalagi untuk membaca tulisankupun tak pernah

Namun aku masih berdiri disini
masih tetap fikirkan tentangmu
menyapa disetiap waktuku
menuliskan kata untukmu
bahkan bercerita tentangmu

walau... kau tak pernah tau
dan aku tak pernah lelah
untuk selalu menulis dan bercerita tentangmu,,,

karna aku masih tetap disini
bercerita tentang dirimu

Kamis, 27 Agustus 2015

KETIKA




Ketika berpijak di tanah-Mu, kurasakan sentuhan lembut kasih sayang bumi yang menyelimuti langkahku. Mengiringi pijakan yang tak kenal lelah, selalu ada jalan terang di sudut yang gelap, cahaya kasih-Mu, yang menerangi hidupku.

Ketika aku terlelap dalam tidur panjangku, Kau hiasi aku dengan mimpi-mimpi yang indah, menyelimuti dingin malamku dan Kau utus para malaikat untuk menjagaku saatku terlelap dalam tidur.

Ketika otakku dipenuhi oleh masalah, terasa rapuh jiwaku tak berdaya, kakiku berasa kaku untuk melangkah, alam pikiranku gelap gulita, mencoba untuk berdiri walau hanya dengan satu kaki, hingga beban dalam hati tertutupi, dan ku temukan sebuah harapan dalam hidupku.

Ketika ku tak sanggup lagi untuk melangkah, hilang segala arah dan tujuan, segalanya suram bagai malam yang kelam, sejuta harapan itu hancur bagai debu yang tertiup angin, menjadikannya sebutir harapan yang hilang, diterjang badai kehancuran.





Ketika amarah merasuk dalam jiwa, dan menjadikannya api yang membakar seluruh jiwa raga hangus menjadi asap yang berterbangan menjadikannya awan hitam yang tak bermakna.

Ketika dalam diriku sungguh teraturnya tanpa ku sadari dialiran darahku, cinta, kasih dan rindu-Mu mengalir keseluruh jiwa ragaku yang tak mampu ku mengapainya.

Dan ketika aku bertanya dalam diri, tak cukupkah bukti yang nyata, butakah hati dan mataku menyaksikan semua yang Kau beri untukku. Begitu luas kasih sayang-Mu yang Kau limpahkan, tidakkah aku merasa bersyukur atas segalanya?

Ketika aku dekat dengan-Mu, barulah ku sadari setelah ku mengerti dan kurasakan betapa indah cahaya kasih-Mu, kini ku tahu rasanya menemukan damai di hati, betapa indahnya mengabdi pada-Mu, kasih-Mu lepaskan belenggu.



Sabtu, 22 Agustus 2015

JALANKU MASIH PANJANG




Wahai perasaan
Kau buat pagiku jadi mendung, soreku jadi kelam
Kau buat siangku jadi gelap, dan malam semakin gulita
Kau buat beberapa menit lalu aku gembira,
untuk kemudian bersedih hati...

Wahai perasaan
Kau buat aku berlari di tempat
Semakin berusaha berlari, kaki tetap tak melangkah
Kau buat aku berteriak dalam senyap
Kau buat aku menangis tanpa suara
Kau buat aku tergugu entah mau apalagi

Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang gila
Mengunjungi sesuatu setiap saat, untuk memastikan sesuatu
Padahal buat apa?
Ingin tahu ini, itu, untuk kemudian kembali sedih
Padahal sungguh buat apa?

Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang bingung
Semua serba salah
Kau buat aku tidak selera makan, malas melakukan apapun
Memutar lagu itu2 saja,
Mencoret2 buku tanpa tujuan
Mudah lupa dan ceroboh sekali

Wahai perasaan
Cukup sudah
Kita selesaikan sekarang juga
Karena,
Jalanku masih panjang
Aku berhak atas petualangan yang lebih seru
Selamat tinggal
Jalanku sungguh masih panjang....


Jumat, 21 Agustus 2015

RINDU KATA SAYANG



Merindukan sebuah kasih sayang yang dulu pernah tercurahkan, aku hanya ingin kebahagiaan dalam hidupku. Aku ingin dicintai seperti mereka yang mencintai dan dicintai. Apa aku tak pantas untuk mendapat kebahagiaan seperti orang-orang mendapatkan dan merasakan, apakah ini takdirku harus menjalani hidup tanpa dicintai dan disayangi.

Jika aku dapat memilih, aku tak ingin hadir di dunia ini, sudah cukup rasa sakit yang ku rasa. Entah sampai kapan semua ini akan berakhir. Aku rindu kata sayang yang setiap kali terdengar ditelingaku, kini yang ku dengar hanya caci dan makian yang terlontar padaku.

Tuhan! Andai Kau sudi, kirimkan aku penjaga hatiku yang senantiasa ikhlas denganku. Membimbingku dengan kelembutan, kasih sayang yang ikhlas untukku. Selama ini aku hanya mencintai tanpa dicintai.

Senin, 03 Agustus 2015

AKU BUKANLAH SIAPA-SIAPA




Kuterdiam,
Kupejamkan mata,
Kuingin sembunyi darimu,
Tak tahan kumelihat…

Tertahan semuanya di hati,
Kuingin kau selalu ada disampingku,
Menemaniku dengan tawamu,
Mengisi hidupku dengan senyummu,
Menerangi hidupku dengan kehadiran,
Memendam pahit hidup yang silih berganti….

Kau menyilaukanku dengan cahayamu,
Ingin kugerakkan tubuh yang terlumpuhkan olehmu.
Namun,
Apa daya
Aku bukanlah apa-apa,
Aku hanyalah setitik embun dingin di malam yang singkat,-
Dan kau merubahku dengan kehangatanmu…

Tapi apa yang kupunya,
Aku hanya embun yang berpindah dari ufuk timur ke barat,
Aku ini lemah hanya ikut angin bertiup…
Tapi kau menarik semuanya’
Ingat kesekian pengagummu?.?
yang selalu ada di sekelilingmu dan perlahan-lahan mendekatimu?,?
Aku hanya bisa diam.,.,




Kenapa ku begini?
Kenapa hidupku begini?
Kenapa aku harus denganmu yang sudah jelas aku tak bisa?
Memendam rasa ini hanya membuatku menderita,
Mungkin kau tahu,
Mungkin juga tidak!
Namun hanya satu yang pasti,
Aku tak pantas untukmu,
Kau terlalu sempurna untukku…

Lepaskan aku dari belenggumu,
Apapun caranya,
Kalau perlu tusuk saja aku dengan pisau…
Kalau ini satu-satunya cara untuk membuktikannya.
Aku takut aku hanya membuat cahaya mu meredup bila kau bersama ku…
Walaupun aku sendiri bingung apa yang ada di hatimu,
Terkadang kau membuatku merasa untuk maju,
Tapi terkadang kau seperti mengusirku…
Sekarang apa yang kau inginkan dariku…
Walau berarti menghancurkan hidupku sendiri.

Selasa, 14 Juli 2015

DUSTA YANG NYATA




Telah aku menduga, dia tak pernah mencintaiku. Kenyataan ini menghujam seluruh jiwa ragaku. Memusnahkan segala rasaku. Sepertinya aku telah mati.
Dusta yang nyata yang ku terima dari perjalanan cintaku, aku terjatuh dalam kelemasan. Namun inilah jalan yang kupilih yang tanpa harus aku sesali, kini yang kudapatkan kenyataan pahit yang menyakitkan, dirimu tak seperti yang ku kira, engkau seorang pendusta.

Hatiku diambang jurang kehancuran, menahan perih sesakkan dadaku. Suram, hilang semangat hidupku, menjadi kelabu, aku berjalan dengan satu kaki, dan aku terus terjatuh, menyusuri lorong yang gelap tanpa cahaya.
Hatiku terluka, hasrat jiwaku telah mati, lalu apa yang harus aku pertahankan.

Hidup dalam kesakitan, dalam kekejaman manusia pendusta. Hatiku tercabik-cabik, seluruh nafasku hendak berhenti. Detak jantungku tak lagi dapat aku rasakan. Tiada kedamaian dalam hati, tiada sang penyejuk jiwa dalam kalbu. Gersang, tandus, dan kekeringan, walau setiap detik hujan membasahi, tetap ianya selalu tandus.

Kamis, 07 Mei 2015

KECEWA ITU ADA

Mungkin tak'kan ada orang yang tau tentang semua isi hatiku, rasa kecewa itu ada, tapi mereka tak akan pernah tau rasa kecewaku. Seharusnya hari yang bahagia untukku, tapi entahlah ku rasa itu bukan. Mungkin hampir semua orang itu adalah moment yang paling indah, yang paling spesial, yang setiap orang pasti merasakan moment itu, tapi untukku, mereka beri kekecewaan padaku. Lalu kepada siapa aku mengadukan tentang segala rasaku. Entahlah.

Acara yang ku nanti-nantikan dalam hidupku tak seperti yang ku ingini, entahlah. Mungkin aku tak pantas untuk mendapatkan semua itu. Yah aku ga papa. Biarkan semua rasa ku simpan sendiri. Cukup hatiku yang merasakan.

Yah sudah ku bilang aku ga papa. Akan ku hadapi semua ini dengan senyuman, senyuman kekecewaan.

Jumat, 17 April 2015

DUNIA MENYAKITIKU





Tiap tetesan airmataku itulah rasa bahagia dan sakitku, entahlah bahagia hadir hanya sesaat lalu pergi lagi. Aku juga sama ingin seperti mereka yang bisa merasakan kebahagiaan, ataukah bahagia hanya milik mereka, sedang aku tak dapat merasakan kebahagiaan seperti mereka. Terlalu sakit kisah hidupku, dunia telah menyakitiku, sekali kebahagiaan itu menghampiriku, namun berakhir dengan kekecewaan.


Hadirku di dunia ini tak diharapkan, sakit aku menjalani semua ini. Entahlah mungkin aku terlahir untuk selalu menangis. Sedari kecil hidupku tak ada kebahagiaan yang sempurna, hingga beranjak dewasapun tak terlihat dimataku suatu kebahagiaan itu. Bahkan mereka selalu menyakiti dan mengecewakanku. Andai semua orang tahu betapa sakitnya hidupku di dunia ini.

Aku mencoba untuk selalu tegar, tersenyum dihadapan dunia yang menyakitiku. Entahlah, mungkin takkan ada puasnya mempermainkan hidupku yang malang ini. Semua orang sulit untuk ku percaya, selalunya membuat kecewa. Apakah aku harus rapuh seperti ini dan menyalahkan takdir atas kekejaman dunia terhadapku. Ataukah aku berpasrah diri dengan hatiyang terluka.

Aungan sepi kian menghujam hati dan ragaku pasrah dalam sakit yang amat perih, murka pada takdir atau jalan hidupku yang memang kelam. Rasa rindu dan sakit tak lagi dapat ku bedakan seperti pohon yang kering di pinggir jurang seakan aku ingin bersembunyi di dalam bumi, lalu diam dalam gelap.

Senin, 13 April 2015

KERINDUAN




Rinduku,
Bagaikan arus gelombang
Yang berkejaran di lautan
Deburan ombak menerjang batu karang
Rinduku tak kunjung usai

Rindu...
Menciptakan keributan
Dan mencabari kewarasan
Menenggelamkan segala rasa
Dalam dinding kalbu




Walau kita terpisah jauh
Antara samudra dan lautan
Membentang luas jarak antara kita
Samudra, laut, pantai, serta gunung dan bukit yang menjulang tinggi
Mereka bercerita tentang kita
Menitipkan rindu pada nyanyian burung
Dan bersikik pada angin malam
Selamat malam kasih...



CINTA KITA




Seperti aku dan dirimu
Yang terhalang gunung dan bukit
Terpisah oleh lautan dan pantai
Cinta kita tetap menyatu
Dalam hati kita

Kau yang disebrang sana
Menanti waktu itu kan tiba
Ketika aku di sini mengharap pertemuan denganmu

Aku yang di sini tak lelah ku lewati waktu demi waktu
Menggapai mimpi bersamamu
Ini cinta kita,
Ini kisah kita,
Mengarungi samudra kehidupan dalam cinta

Lewat angin ku titipkan rinduku
Lewat hembusan bayu ku sapa dingin pagimu
Lewat gemerlapnya bintang
Ku sampaikan isi hatiku
Mencintaimu dari jauh
Mengajarkanku tentang arti kesabaran dalam penantian

Selasa, 07 April 2015

CINTA DAN BENCIKU PADAMU





Kau yang mudah membuatku jatuh cinta bahkan cintaku tak terbatas waktu, tapi kau juga mudah membuatku benci, bahkan benci sebenci bencinya. Aku yang tak bisa mengendalikan perasaanku, untuk mencintaimu dan bencikanmu. Waktu yang akan
menjawab tentang cinta dan benciku padamu. Jika aku sedang cinta, maka seluruh cintaku aku serah untukmu seorang, bahkan apapun yang kamu mau aku berikan segalanya. Tapi jika kau membuatku marah lalu benci, maka aku tak henti-hentinya mengucap sumpah serapah untukmu.


Aku tak akan pernah rela kau berpaling dariku bersama wanita lain. Entahlah cinta macam apa yang ku miliki, mencintaimu namun juga membenci dirimu. Aku masih tetap bertahan walau sakit yang kurasakan, dalam sekejam kau buat damai hatiku, tapi sesaat kemudian kau hancurkan lagi hatiku, terkadang aku selalu berfikir siapa aku di hatimu, aku merasa bukan aku yang kau cinta, namun ada wanita lain yang kau cintai, dan aku merasa cintamu itu bukan kau beri untukku. Entahlah! Aku sudah cukup lelah dengan semua ini, aku ingin mengakhiri semuanya tapi aku tak mampu untuk melupakanmu walau sedetik saja.


Andainya hatiku bersuara, pastinya ia akan berkata, cukuplah sayang aku tidak berdaya mengarungi segala sengsaraku. Harus berapa kali aku terluka barulah ku sadari. Cintaku tidak layak untuk dirimu, mengapa masih aku setia disisimu, tidak ku mengerti, tidak ku fahami. Seperti insan biasa aku ingin bahagia mencintai dan dicintai tiada duanya, andai terlampau permintaanku ini, maafkanlah kasih.


cinta yang menjajah pikir dan raga, ingin diakhiri tapi…entahlah”
Mimpikah ini atau aku hanya berkhayal dalam angan aku termangu
Menutupi sendi sendi nadiku pikirku melayang tentangmu masih
Dan masih tak mampu terusik senandung kisah tentangmu.
Aku diam tertunduk bisu dalam lamunku, ingin kutangisi namun kering sudah laraku kosong sudah sukmaku,
Aku bertanya dalam sjuta kata aku jawab dengan hati kecilku, ini bukan nyata, ini khayal belaka tertumpah ruah, belenggu jiwa merusak sukma merajut jiwa. Ahhh…. Aku kesal akan sedihku aku marah akan pikirku.
Mengapa…….???
Harus tetap ada dirimu.
Harus terus bayangmu hantuiku
Pergi…
Ingin kususir smua tentangmu
Namun…
Tak mampu jua sesaat kau berlalu
Tak jua kau beranjak pergi
Dari hati dan pikirku
Yang tlah terjajah karma senyummu

Minggu, 15 Maret 2015

KETIKA AKU BERFIKIR



Ku rasa aku harus berfikir seribu kali lagi untuk menentukan siapa pilihan hatiku, yang pantas mendampingi perjalan hidupku. Dia yang tak bisa berubah memperlakukan aku sesuka hatinya, sikapnya yang egois membuatku tak bisa bertahan bersamanya, hanya kekecewaan yang ku dapat, sakit yang kurasa, mungkin aku harus memilih pilihan yang lain, bukan bersamanya.

Wanita mana yang tak inginkan pasangan yang penyayang, perhatian, bahkan yang romantis, tipe yang ku ingini tidak ada dalam dirinya, yang ku dapat dari dirinya hanya sikap dan sifatnya yang aku benci.

Ku coba tuk selalu bertahan, walau sakit yang ku rasa, tapi apakah kau pernah menghargai perasaan dan mengerti aku, kau tak pernah tau rasa sakit yang ku rasa karena sikapmu, egomu. Ketika aku memberitahumu saja barulah kau mau pedulikanku, tapi itu hanya sesaat. Dan kembali kau buat aku kecewa.

Cinta ini kini telah menjadi benci, dendam, bahkan muak. Apa yang aku lakukan selama ini tak pernah dianggap olehmu. Aku kau jadikan bonekamu yang sesuka hati kau permainkan, tak pernah sedikitpun kau pikirkan perasaanku.

Dimana dirimu ketika aku merindukanmu, kau abaikan rasa rinduku hingga menjadi rindu yang tak bertepi, aku menjerit menangis pilu, tak kau dengar, tak kau rasa seoalah kau tak tau apa-apa.

Sedikitpun kau tak pernah peduli padaku, kau selalu beralasan sibuk dengan pekerjaanmu, bagaimana kau dapat membimbingku jika kau selalu sibuk dengan duniamu sendiri. Kau menyeretku masuk dalam duniamu, tapi kau abaikan aku, membiarkanku sendiri terlontang lantung dalam duniamu tanpa kau menggenggam erat tanganku, tanpa kau menunjukan jalan padaku. Aku tersesat di duniamu itu.

Samapai menangis darahpun kau takkan pernah sadar, karena kau tak pernah mempedulikanku. Dimana rasa cintamu dan tanggung jawabmu. Kau biarkan aku kesakitan dalam tusukan belatimu. Kau robek-robek hatiku, menghancurkannya hingga tak lagi ku rasa sakitnya.

Samapai hati dirimu melukai aku dengan caramu. Kini rasa cinta untukmu telah berubah menjadi benci sebenci bencinya. Dan kini aku berfikir, aku harus pergi dari duniamu yang selalu menyiksaku, biarkan aku mencari jalan hidupku sendiri, menemukan seseorang yang sanggup membimbingku lahir dan batin.

Taipei, 15-03-2015

Senin, 09 Maret 2015

DALAM KERETA




#DALAM_KERETA

Tuk kesekian kali dalam kereta
Di sudut jendela ku memandang
Melihat suasana di luar jendela
Dalam kereta
Terdengar suara gemuruh yang melintas

Aku kembali teringat perjalanan kita yang singkat bukan karena jarak yang dekat
Tapi jarak terlipat oleh keasikan kita
Disepanjang jalan

Tidak seperti biasa, kita begitu menjadi kanak-kanak
Bahkan kadang-kadang norak
Tak terganggu stasiun berteriak-teriak
Dan suara kereta yang bergerak-gerak
Bukannya aneh kita menikmati kesendirian dalam keramaian

Stasiun demi stasiun terlewati tanpa kita sadari
Sampai tiba ditempat tujuan
Aku masih bersembunyi disebalik jendela dalam kereta

ADALAH AKU





Adalah aku, ketika semua orang hayut dalam arus dunia. Yang menciptakan keributan disetiap tempat. Dan aku hanya menyaksikan.

Adalah aku, ketika mereka berbicara tentang dunia, terombang ambing arus gelombang yang menerjang kesejahteran, dan aku hanya menjadi pendengar.

Adalah aku, ketika mereka berkejar-kejaran dalam dunia, berebut kekuasaan tanpa keadilan, berserakan bagai sampah di lautan, dan aku hanya bisa melihat kerusakannya.

Dan adalah aku, ketika kejahatan merajalela, bagai manusia tak berhati, membunuh tanpa pandang bulu, siapa kuat dia hebat, dan aku hanya bisa menyaksikannya.

Rabu, 11 Februari 2015

BUNDA





Dikala ku sebut namamu
Tampak olehku wajah manismu 
Senyummu menyirat kasah sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan 

Bunda . . .
Kau laksana sang surya
Menerangi relung relung jiwa
Kau bgaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Bunda . . .
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kau berada jauh disana
Kasihmu abadi sepanjang masa

Dikala ku sebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyirat kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan

Bunda . . .
Kau laksana sang surya
Menerangi relung relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Bunda . . .
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kau berada jauh disana
Kasihmu abadi sepanjang masa

Ya Allah !
Beri dia kebahagian
Di dunia dan juga di akhirat

*celly tomokianz

HIJRAHKU BERHIJAB





Penulis: Celly tomokianz

Bismillah...

Dalam suatu perjalanan tentu semua orang pernah merasakan lika-likunya,baik itu pahit,manis,senang,sedih,dan sebagainya yang menyertai perasaan.

Awal perjalananku menuju hijab tidaklah mudah,penuh dengan liku-liku dan juga harus memantapkan hati memutuskan untuk selalu berhijab.Sejak duduk dibangku SMP aku sudah mulai tertarik mengenakan jilbab,namun keadaan yang menghalangku terasa sulit mengenakan hijab dan juga kala itu aku masih belum paham arti sebuah hijab.Belum lagi coletehan dari teman-teman yang tak sedap didengar.

Aku hanya mampu memakai jilbab pada saat ke sekolah saja,itupun hanya setiap hari jum'at dan sabtu,karna aku tidak punya seragam yang panjang untuk dipakai dengan hijab.
Aku memang terlahir bukan dari keluarga yang pandai agama ataupun dari keluarga yang serba berkecupan.Untuk membeli pakaian sekolah saja aku harus menabung dulu dan barulah hasil tabungan itu aku gunakan untuk biaya sekolah dan beli seragam.Terkadang jika ada sisa tabunganku aku kasihkan ibu untuk belanja sehari-hari.
Alhamdulillah untuk biaya sekolah masih ada keringanan karena mendapat beasiswa.

Setelah lulus sekolah aku memutuskan untuk melanjutkan ke Pesantren,namun apalah daya orang tua tidak mengizinkannya karena dengan alasan tidak bisa membiayai sekolahku nanti.Yah, aku menurut saja dengan apa yang mereka kata.

Aku masih ingat dengan jelas pesan Ayahku, "Ayah bilang :
"Tak usah kau lanjutkan sekolahmu ,Ayah sudah tua tak mampu membiayai sekolahmu,biar nanti anak cucumu yang akan melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi,sudah cukup kamu sekolah sampai di sini saja."
Aku hanya mengangguk sembari menjawab "iya",kakakku yang tengah mendengarkan percakapan kami dari tadi sambil mengejekku dan berkata " kasian tidak disekolahin karena tidak punya padi."
Aku hanya tersenyum sinis padanya 😏😏😏.

Akhirnya aku memutuskan untuk merantau saja,mendengar hal ini Ibu langsung mendaftarkanku kepada rekannya sebagai perantara untuk meberangkatkan aku ke sana.
Di sanalah bermulanya aku menghulurkan hijabku sekaligus aku memperdalam agamaku,di sana aku banyak belajar tentang segala hal.

Dua tahun kemudian sepulangnya aku dari sana , aku sudah memantapkan untuk tidak melepas hijabku.
Pada suatu hari aku bertemu dengan sahabat lamaku ,dia membujukku untuk membuka hijabku.

" ngapain kamu berhijab ,lepas saja hijabmu itu,kaya aku nih lebih nyaman ga berhijab.Terus potong deh rambutmu yang panjang itu."

Memang disetiap perjalanan untuk menuju seribu kebaikan itu penuh liku-liku,banyak cobaan,terkadang iman juga sangat mempengaruhi ,apalagi keadaan iman yang labil kadang naik kadang turun.Sehinggalah aku melepaskan hijabku kembali karena keadaan imanku yang lemah dan tidak bisa istiqomah dalam hijabku.

Selang beberapa tahun kemudian tepat akhir tahun 2012 hidayah menyapaku kembali,terbuka lebar lebar pintu hati untuk menghulurkan hijabku tak peduli sekalipun orang lain akan mencibir tentang hijabku.Ketika dalam perjalanan hijrahku menuju hijab banyak sekali perubahan pada diriku sehingga banyak sebagian dari teman-temanku yang tak menyukainya.
Adapula sebagian teman yang mendukungku.

Dan alhamdulillah kulihat dari sebagian teman-temankupun sudah mulai menghulurkan hijabnya satu persatu.
Sampai saat ini aku masih berhijab dan semoga aku tetap istiqomah dalam hijabku sampai ajal menjemputku.

Nb: Hijab bukan untuk wanita yang pandai agama saja,bukan pula hanya untuk anak pesantrenan saja tapi hijab wajib untuk semua wanita muslimah.

Yang belum berhijab dan masih belum siap , tunggu apalagi sebelum ajal menjemput alangkah indahnya perjalanan hidup ini dengan menghulurkan hijab.

Jumat, 06 Februari 2015

AJARI AKU MENULIS







Merangkai kata demi kata
Yang terlintas dalam alam pikiran
Untuk menjadikannya sebuah kalimat
Jari-jariku terasa kaku
Tak bergerak,
Hati menjerit pilu
Aku tak dapat menulis

Ajari aku menulis
Walau hanya satu kata
Akan ku rangkai ia menjadi bait bait
Menjadikannya sebuah tulisan
Tak peduli sekalipun tak ada yang sudi membacanya

Ajari aku menulis
Bisikan kata-kata bahasa indahmu
Untuk aku tulis dalam lembaran kertasku
Menjadikannya sebuah kalimat
Menyatu dalam bait bait kata
Tulisan yang tiada akhir

CINTA SEBUTIR MUTIARA






Dalam laut ada tiram
Dalam tiram ada mutiara
Dalam mutiara ada cintaku
Bersemayam dilaut biru

Terhempas badai asmara
Terombang ambing ombak rindu
Butiran mutiara dalam kerang
Tersimpan cinta didasar samudra
Diantara butiran mutiara

Cintaku seputih mutiara
Terjaga dalam kerang
Utuh tetap suci
Secuci mutiara dalam kerangnya

Cinta sebutir mutiara
Hanya yang bisa menyelami kedasar hati
Yang mampu dapatkan cinta

Kamis, 05 Februari 2015

SELIMUT MIMPI






Dimalam ini dingin menembus angan dalam hayalan
Menyelimuti dingin malamku
Menghiasi tidurku
Dalam sunyi aku menanti
Sebuah rindu dalam hatiku

Selimut tebal hangatkanku dalam kegigilan
Terjaga dalam lelap malam ini
Suara angin malam
Menembus dinding telingaku
Berbisik mesra ucapkan
Selamat malam kasih....

Untukmu yang jauh disana
Semoga kau selalu terjaga
Kala malam menjelang
Menanti mentari pagi pancarkan sinarnya
Hangatkan jiwa yang semalam kedinginan

MERAJUK SYUKUR







Dipagi yang dingin ini
Aku termenung dalam hayalku
Dalam lamunanku
Merajuk dihati mengenangmu
Dalam pagi yang sunyi
Tanpa suara kicauan burung
Gerimispun mengundang
Membasahi tanah indah yang kering itu

Mentari masih berselimut dibalik awan
Hembusan sang bayu
Menyentuh dengan kelembutannya
Setetes embun pagi
Menyejukkan pandangan pada keindahannya

Berucap syukur atas segala karunia-Nya
Dalam pagi ini masih diberi nafas yang sempurna
Menghirup udara yang masih segar
Lalu,
Bergegas pergi beraktivitas.

Terlintas dalam benak
Tergambar dalam alam pikiran
Jauh jiwa melayang
Ku terbangi tinggi ke ilusi
Semangat pagi memancarkan sejuta angan
Menggapai mimpi yang semalam
Menjadi nyata...

Alhamdulillah....

INSPIRASI SEBUAH TULISAN






Jika otakku sedang berinspirasi
Maka keluarlah semua apa yg ada dalam fikiranku
Entah itu tentang alam,cinta,ataupun kehidupan

Berpetualang dalam alam pikiran
Selintas dalam benak
Muncul sebuah inspirasi jiwa
Menyatu dalam bahasa kalbu
Tercipta sebuah kata yang tak bermakna

Mengubah kata menjadi sebuah kalimat
Berpadu dalam tulisan
Mengisi helaian kertas kosong
Penuh tinta dan huruf huruf
Mengubahnya menjadi bait bait kata
Terciptalah sebuah tulisan
Dalam bahasa yang tak dapat dimengerti

Tak berawal,juga tak berakhir
Bukan sebuah kisah
Adakah sebuah makna dalam
Lembaran lembaran kerta itu
Yang penuh dengan tinta warna warni

Hei.... itu bukan sebuah gambar
Bukan pula sebuah lukisan
TApi itu hanya sebuah tulisan
Yang berserakan diatas kertas kosong...



Celly tomokianz....

Jumat, 30 Januari 2015

DIALOG BUMI DAN BULAN





Dibalik cadar mega kelabu
Wajah bulan pucat sendu
Berlinang tanya bagi bumi
Dalam bisikannya yang sepi

Wahai! Bumi yang selalu ku asuh dalam lembut cahaya
Kala malam menjagamu,
Kala gelap memelukmu,
Air apa yang mengalir dari dadamu
Hingga peradaban yang tumbuh
Mengusir nurani kembali kerahimmu

Bumi menjawab...
Dengan letusan gunung,
Dengan gempa,
Dengan angin topan,
Dengan banjir ,
Dan kekeringan...

Sinatullah !
Wahai ! Bulan sinatullah !
Sinatullah yang menggelisahkan.

By: Celly Tomokianz Persis Kejora

Kamis, 29 Januari 2015

AKU INGIN PERGI






Aku menginginkan apa yang padanya itu ada padamu
Tapi kau dan dia adalah dua orang yang berbeda
Tak mungkin dia bersemanyam dalam dirimu
Teramat mustahil sekali keinginan hatiku
Tak ku sangka ku hanya mengharapkan
Tiada dalam jiwa
Biarkan aku pergi bawa hati
Menjauh dari hatimu
Yang membelenggu hati dan rasaku

Dia bertanya padaku
Apakah aku sudah mendapatkan keingin hatiku
Ku jawab saja yah... untuk menghibur hatiku
Padahal dia telah membaca dari sinar mataku
Bahwa aku masih seperti dulu.

Melepas sesuatu yang pernah ku genggam
Tak kan lagi bisa kembali
Karna yang telah pergi
Teramat sulit untuk bisa kembali

Lalu bagaimana seorang penulis berkata
Cinta sejati itu adalah melepaskannya
Tapi bagiku teramat sulit untuk melepaskan apa yg ada dalam genggamanku.

Hakikatnya, aku tak bisa melepas apa yg sudah ku dapat
Tapi sakit yg ku rasa
Lalu , apakah cinta sejati itu perih terasa?
Ataukah hatiku yang tak bisa merasakan indahnya cinta itu.

Melepaskanmu sakit terasa
Bersamamupun perih yg ku rasa
Lalu aku harus bagaimana?
Aku memang cintaimu
Tapi cinta ini menyakitiku

Jika ku terus bertahan lalu harus sampai kapan?
Untuk ku pergi jauh namun ku tak sanggup jauh darimu...

Aku ingin menjerit ...
Terlepas dari segala rasa
Yang membelenggu hatiku
Pergi jauh dari ramainya dunia
Hingga tak ada yg dapat temukanku

Disudut yang gelap ku kan bersembunyi
Lari dari luka yang kau tancapkan
Biarkan aku menjadi terasing
Terpinggir dan menjauh darimu

Biar aku pergi bawa diri
Membujuk hatiku meninggalkan rindu
Semua karna hati ini
Sedikitpun tak berarti kepadamu
Kau memang yang aku cintai
Tak sedikitpun aku berubah rasa kepadamu

TERMENUNG DIPAGI YANG BISU






Pagi yang mendung
Awan menyelimuti sang surya
Seolah melarang ia tuk memancarkan sinarnya

Beku ...
Disudut gelap hati ini
Menusuk dinding qalbuku
Tiada apa yang dapat hangatkan jiwaku

Airmata itu...
Tumpah lagi membasahi
Jiwa yang tandus dan gersang

Diluar sana angin berhembus
Bekukan jiwaku
Memecah belah ruang qalbuku
Menjadikannya kelabu
Tak berwarna....

Aku,
Termenung disudut pagi yang bisu
Tak ada sapaan sang bayu
Dinding dinding qalbuku retak
Terpecah musnah oleh kenangan semu

Jumat, 23 Januari 2015

KAU DAN SEKUNTUM MAWAR



Kau yang mencintai bunga mawar
Hadirlah ,datanglah...
Sapa aku dengan lembut sentuhanmu
Janganlah kau datang menjadi kumbang
Yang memberi racun cintamu ketika aku telah berputik
Lalu pergi tanpa kata

Tapi...
Hadirlah sebagai hujan
Yang menyejukkan jiwaku
Sebagai penyegara dalam kalbuku
Menyirami bungaku yang semakin tandus dan gersang...
Agar aku tidak lagi kekeringan
Dan menjadi layu...

Senin, 19 Januari 2015

BAYANG DIRINYA






Pagiku mendung
Sang surya masih bersembunyi disebalik awan
Kabut pagipun tak menjelma menjadi embun

Mata sembab wajahpun bagai bulan kesiangan
Dirundung gelisah semalam
Tak dapat pejamkan mata

Detik detik kian berlalu
Dalam tidur akupun terjaga
Hingga pagi menyambutku dengan sejuta senyuman
Senyuman yang indah

Sejenak ku pejamkan mata
Terlihat wajahnya memancarkan senyum keindahan
Yang selalu menjagaku ketika aku terlelap
Yah... wajahnya yang menawan
Menyejukkan jiwa
Dia.... yang disana
Yang menjagaku dalam lelap....

MENANTI BAIT PUISI



Ada yg sedang menunggu nunggu
Bait bait puisi
Ada yg selalu memperhatikan
Setiap bait kata kata
Setia dalam membaca
Walau tak berkomentar
Hanya sekedar membaca

Tiada cerah sang rembulan
Tanpa pantulan sinar matahari
Tiada kelap kelip bintang dilangit
Tanpa cahaya matahari

Tiada cinta tanpa kasih sayang
Tiada tahu akan hati seseorang
Hanya bisa membaca
Memperhatikan , melihat ataupun menyaksikan

Indah bulan karna cahayanya
Memberi sinar dalam gelap malam
Semilir angin malam
Menyapa hati yg sunyi
Ombak rindu bersenandung merdu
Mengiring hati dalam sebuah rasa yg terdalam

AKU BERHIJAB KARENA ALLAH




Aku berhijab ,
Bukan karna aku seorang yang pandai agama
Bukan pula seorang santri
Pun bukan seorang yang tak pernah melakukan kekhilafan,

Aku berhijab ,
Bukan karna ingin terlihat cantik dimata manusia
Ataupun ingin terlihat menawan dan anggun
Bukan pula ingin mengharap pujian,

Aku berhijab,
Semata mata hanya karna Allah,
Untuk Allah
Robbku yang selalu menjagaku

Aku berhijab atas perintahnya
Atas kewajibanku sebagai seorang muslimah
Dan mengharap ridho-Nya

Karna aku adalah seorang muslimah
Maka aku menghulurkan hijabku...

#cellytomokianz

Jumat, 02 Januari 2015

APRIL KU NANTI






April selalu kutunggu
Dan selalu ku nanti
Sampai waktunya tiba
Dan aku kan tetap menanti...

Ku harus tegarkan diri
Mengarungi semua ini
Biarkan waktu berlalu
Kan tiba saatnya kita bertemu

April yang nanti nanti
Tinggallah sebentar lagi
Ku kan jumpa dirimu
Yang selama ini aku rindui

Sabar sebentar lagi
Menghitung hari demi hari
Ku harap kau tetap
Untuk selalu menantiku

Disini ku merindukanmu
Dan ku tahu kaupun rindu
Dua hati yang saling merindu
Akan berakhir dengan pertemuan yang terindah...

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...