Jumat, 30 Januari 2015

DIALOG BUMI DAN BULAN





Dibalik cadar mega kelabu
Wajah bulan pucat sendu
Berlinang tanya bagi bumi
Dalam bisikannya yang sepi

Wahai! Bumi yang selalu ku asuh dalam lembut cahaya
Kala malam menjagamu,
Kala gelap memelukmu,
Air apa yang mengalir dari dadamu
Hingga peradaban yang tumbuh
Mengusir nurani kembali kerahimmu

Bumi menjawab...
Dengan letusan gunung,
Dengan gempa,
Dengan angin topan,
Dengan banjir ,
Dan kekeringan...

Sinatullah !
Wahai ! Bulan sinatullah !
Sinatullah yang menggelisahkan.

By: Celly Tomokianz Persis Kejora

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...