
Dibalik cadar mega kelabu
Wajah bulan pucat sendu
Berlinang tanya bagi bumi
Dalam bisikannya yang sepi
Wahai! Bumi yang selalu ku asuh dalam lembut cahaya
Kala malam menjagamu,
Kala gelap memelukmu,
Air apa yang mengalir dari dadamu
Hingga peradaban yang tumbuh
Mengusir nurani kembali kerahimmu
Bumi menjawab...
Dengan letusan gunung,
Dengan gempa,
Dengan angin topan,
Dengan banjir ,
Dan kekeringan...
Sinatullah !
Wahai ! Bulan sinatullah !
Sinatullah yang menggelisahkan.
By: Celly Tomokianz Persis Kejora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar