Kamis, 05 Februari 2015

MERAJUK SYUKUR







Dipagi yang dingin ini
Aku termenung dalam hayalku
Dalam lamunanku
Merajuk dihati mengenangmu
Dalam pagi yang sunyi
Tanpa suara kicauan burung
Gerimispun mengundang
Membasahi tanah indah yang kering itu

Mentari masih berselimut dibalik awan
Hembusan sang bayu
Menyentuh dengan kelembutannya
Setetes embun pagi
Menyejukkan pandangan pada keindahannya

Berucap syukur atas segala karunia-Nya
Dalam pagi ini masih diberi nafas yang sempurna
Menghirup udara yang masih segar
Lalu,
Bergegas pergi beraktivitas.

Terlintas dalam benak
Tergambar dalam alam pikiran
Jauh jiwa melayang
Ku terbangi tinggi ke ilusi
Semangat pagi memancarkan sejuta angan
Menggapai mimpi yang semalam
Menjadi nyata...

Alhamdulillah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...