
Jodoh itu rahasia Illahi, dengan siapapun kita berjodoh maka, terimalah. Sekeras apapun kita menolaknya kalau sudah berjodoh tetap akan bersama. Dan sekuat apapun kita mempertahankannya kalau tidak berjodoh tetap ia akan pergi juga.
Begitupun jua dengan rizki yang sudah ditetapkan, sekeras apapun usaha kita mendapatkan rizki, kalau bukan rizkinya, dia akan pergi juga. Dan kalau sudah menjadi rizkinya sekalipun kita hanya duduk santai dia akan menghampirinya. Contohnya, hanya dengan bermain hape saja dan duduk2 manis, tiba2 ada yang mentransfer uang. Itu adalah rizki. Tapi, ada tapinya, rizki itu datang dengan kita berusaha mengais rizki itu sendiri. Banyak jalan untuk mencari rizki, baik itu berjualan, membanting tulang, berbisnis atau yang lain.
Begitu halnya dengan anak. Kalau Tuhan belum menghendakinya, sekeras apapun usaha kita, berati kita belum diberi kepercayaan untuk itu.
***
Tentang jodoh dan anak,
ia ini saling berkaitan. Yang belum menemukan jodohnya, pasti selalu ditannya. "Kapan nikah?" "Yang mana calonnya?
Gimana sih persaaan kalian ketika mendapat pertanyaan yang menghujam sampai ke ulu hati?
Mungkin pertanyaannya simple dan wajar, tapi apakah kalian tahu, pertanyaan itu, walau kelihatannya wajar dan sah-sah saja, padahal pertanyaannya menusuk-nusuk dan tanpa kita sadari pertanyaan itu telah melukai orang yang kita tanya.
Jawabannya ada pada kalian yang bertanya. "Apakah kalian pernah ditanya tentang kapan menikah?" Itulah jawabannya.
Dan yang ke-2 tentang anak. Pernah kalian mendapat pertanyaan mengenai tentang kapan punya anak. "apa ga mau tah punya anak?"
Disini perlu digaris bawahi. Siapa sih yang ga ingin punya anak. Pasti jawabannya ya maulah. Hanya orang2 yang tak punya masa depan yang tak ingin punya anak. Hanya saja, Tuhan belum mengabulkan apa yang kita inginkan, karena Dia tahu apa yang kita butuhkan, dan apa yang terbaik untuk kita.
Allah selalu punya rencana terindah untuk hamba2nya yang yakin kepada-Nya. Yang menurut kita baik, belum tentu menurut-Nya baik pula. Dibalik rencana-Nya pasti ada hikmah-Nya.
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar