Rabu, 11 Februari 2015

BUNDA





Dikala ku sebut namamu
Tampak olehku wajah manismu 
Senyummu menyirat kasah sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan 

Bunda . . .
Kau laksana sang surya
Menerangi relung relung jiwa
Kau bgaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Bunda . . .
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kau berada jauh disana
Kasihmu abadi sepanjang masa

Dikala ku sebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyirat kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan

Bunda . . .
Kau laksana sang surya
Menerangi relung relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati

Bunda . . .
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kau berada jauh disana
Kasihmu abadi sepanjang masa

Ya Allah !
Beri dia kebahagian
Di dunia dan juga di akhirat

*celly tomokianz

HIJRAHKU BERHIJAB





Penulis: Celly tomokianz

Bismillah...

Dalam suatu perjalanan tentu semua orang pernah merasakan lika-likunya,baik itu pahit,manis,senang,sedih,dan sebagainya yang menyertai perasaan.

Awal perjalananku menuju hijab tidaklah mudah,penuh dengan liku-liku dan juga harus memantapkan hati memutuskan untuk selalu berhijab.Sejak duduk dibangku SMP aku sudah mulai tertarik mengenakan jilbab,namun keadaan yang menghalangku terasa sulit mengenakan hijab dan juga kala itu aku masih belum paham arti sebuah hijab.Belum lagi coletehan dari teman-teman yang tak sedap didengar.

Aku hanya mampu memakai jilbab pada saat ke sekolah saja,itupun hanya setiap hari jum'at dan sabtu,karna aku tidak punya seragam yang panjang untuk dipakai dengan hijab.
Aku memang terlahir bukan dari keluarga yang pandai agama ataupun dari keluarga yang serba berkecupan.Untuk membeli pakaian sekolah saja aku harus menabung dulu dan barulah hasil tabungan itu aku gunakan untuk biaya sekolah dan beli seragam.Terkadang jika ada sisa tabunganku aku kasihkan ibu untuk belanja sehari-hari.
Alhamdulillah untuk biaya sekolah masih ada keringanan karena mendapat beasiswa.

Setelah lulus sekolah aku memutuskan untuk melanjutkan ke Pesantren,namun apalah daya orang tua tidak mengizinkannya karena dengan alasan tidak bisa membiayai sekolahku nanti.Yah, aku menurut saja dengan apa yang mereka kata.

Aku masih ingat dengan jelas pesan Ayahku, "Ayah bilang :
"Tak usah kau lanjutkan sekolahmu ,Ayah sudah tua tak mampu membiayai sekolahmu,biar nanti anak cucumu yang akan melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi,sudah cukup kamu sekolah sampai di sini saja."
Aku hanya mengangguk sembari menjawab "iya",kakakku yang tengah mendengarkan percakapan kami dari tadi sambil mengejekku dan berkata " kasian tidak disekolahin karena tidak punya padi."
Aku hanya tersenyum sinis padanya 😏😏😏.

Akhirnya aku memutuskan untuk merantau saja,mendengar hal ini Ibu langsung mendaftarkanku kepada rekannya sebagai perantara untuk meberangkatkan aku ke sana.
Di sanalah bermulanya aku menghulurkan hijabku sekaligus aku memperdalam agamaku,di sana aku banyak belajar tentang segala hal.

Dua tahun kemudian sepulangnya aku dari sana , aku sudah memantapkan untuk tidak melepas hijabku.
Pada suatu hari aku bertemu dengan sahabat lamaku ,dia membujukku untuk membuka hijabku.

" ngapain kamu berhijab ,lepas saja hijabmu itu,kaya aku nih lebih nyaman ga berhijab.Terus potong deh rambutmu yang panjang itu."

Memang disetiap perjalanan untuk menuju seribu kebaikan itu penuh liku-liku,banyak cobaan,terkadang iman juga sangat mempengaruhi ,apalagi keadaan iman yang labil kadang naik kadang turun.Sehinggalah aku melepaskan hijabku kembali karena keadaan imanku yang lemah dan tidak bisa istiqomah dalam hijabku.

Selang beberapa tahun kemudian tepat akhir tahun 2012 hidayah menyapaku kembali,terbuka lebar lebar pintu hati untuk menghulurkan hijabku tak peduli sekalipun orang lain akan mencibir tentang hijabku.Ketika dalam perjalanan hijrahku menuju hijab banyak sekali perubahan pada diriku sehingga banyak sebagian dari teman-temanku yang tak menyukainya.
Adapula sebagian teman yang mendukungku.

Dan alhamdulillah kulihat dari sebagian teman-temankupun sudah mulai menghulurkan hijabnya satu persatu.
Sampai saat ini aku masih berhijab dan semoga aku tetap istiqomah dalam hijabku sampai ajal menjemputku.

Nb: Hijab bukan untuk wanita yang pandai agama saja,bukan pula hanya untuk anak pesantrenan saja tapi hijab wajib untuk semua wanita muslimah.

Yang belum berhijab dan masih belum siap , tunggu apalagi sebelum ajal menjemput alangkah indahnya perjalanan hidup ini dengan menghulurkan hijab.

Jumat, 06 Februari 2015

AJARI AKU MENULIS







Merangkai kata demi kata
Yang terlintas dalam alam pikiran
Untuk menjadikannya sebuah kalimat
Jari-jariku terasa kaku
Tak bergerak,
Hati menjerit pilu
Aku tak dapat menulis

Ajari aku menulis
Walau hanya satu kata
Akan ku rangkai ia menjadi bait bait
Menjadikannya sebuah tulisan
Tak peduli sekalipun tak ada yang sudi membacanya

Ajari aku menulis
Bisikan kata-kata bahasa indahmu
Untuk aku tulis dalam lembaran kertasku
Menjadikannya sebuah kalimat
Menyatu dalam bait bait kata
Tulisan yang tiada akhir

CINTA SEBUTIR MUTIARA






Dalam laut ada tiram
Dalam tiram ada mutiara
Dalam mutiara ada cintaku
Bersemayam dilaut biru

Terhempas badai asmara
Terombang ambing ombak rindu
Butiran mutiara dalam kerang
Tersimpan cinta didasar samudra
Diantara butiran mutiara

Cintaku seputih mutiara
Terjaga dalam kerang
Utuh tetap suci
Secuci mutiara dalam kerangnya

Cinta sebutir mutiara
Hanya yang bisa menyelami kedasar hati
Yang mampu dapatkan cinta

Kamis, 05 Februari 2015

SELIMUT MIMPI






Dimalam ini dingin menembus angan dalam hayalan
Menyelimuti dingin malamku
Menghiasi tidurku
Dalam sunyi aku menanti
Sebuah rindu dalam hatiku

Selimut tebal hangatkanku dalam kegigilan
Terjaga dalam lelap malam ini
Suara angin malam
Menembus dinding telingaku
Berbisik mesra ucapkan
Selamat malam kasih....

Untukmu yang jauh disana
Semoga kau selalu terjaga
Kala malam menjelang
Menanti mentari pagi pancarkan sinarnya
Hangatkan jiwa yang semalam kedinginan

MERAJUK SYUKUR







Dipagi yang dingin ini
Aku termenung dalam hayalku
Dalam lamunanku
Merajuk dihati mengenangmu
Dalam pagi yang sunyi
Tanpa suara kicauan burung
Gerimispun mengundang
Membasahi tanah indah yang kering itu

Mentari masih berselimut dibalik awan
Hembusan sang bayu
Menyentuh dengan kelembutannya
Setetes embun pagi
Menyejukkan pandangan pada keindahannya

Berucap syukur atas segala karunia-Nya
Dalam pagi ini masih diberi nafas yang sempurna
Menghirup udara yang masih segar
Lalu,
Bergegas pergi beraktivitas.

Terlintas dalam benak
Tergambar dalam alam pikiran
Jauh jiwa melayang
Ku terbangi tinggi ke ilusi
Semangat pagi memancarkan sejuta angan
Menggapai mimpi yang semalam
Menjadi nyata...

Alhamdulillah....

INSPIRASI SEBUAH TULISAN






Jika otakku sedang berinspirasi
Maka keluarlah semua apa yg ada dalam fikiranku
Entah itu tentang alam,cinta,ataupun kehidupan

Berpetualang dalam alam pikiran
Selintas dalam benak
Muncul sebuah inspirasi jiwa
Menyatu dalam bahasa kalbu
Tercipta sebuah kata yang tak bermakna

Mengubah kata menjadi sebuah kalimat
Berpadu dalam tulisan
Mengisi helaian kertas kosong
Penuh tinta dan huruf huruf
Mengubahnya menjadi bait bait kata
Terciptalah sebuah tulisan
Dalam bahasa yang tak dapat dimengerti

Tak berawal,juga tak berakhir
Bukan sebuah kisah
Adakah sebuah makna dalam
Lembaran lembaran kerta itu
Yang penuh dengan tinta warna warni

Hei.... itu bukan sebuah gambar
Bukan pula sebuah lukisan
TApi itu hanya sebuah tulisan
Yang berserakan diatas kertas kosong...



Celly tomokianz....

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...