Jumat, 23 Februari 2024

ARTI KEHILANGAN

“Cinta baru sempurna jika terasa menyayat, seperti segumpal tanah liat yang akan baru tampil indah setelah dipahat. Cinta menjadi abadi jika tak terjangkau. 

Ibarat bumi selalu mengitari matahari. Karena tak mampu meraihnya, selamanya menjadi bayangan yang tak terengkuh…. Ditinggalkan jauh lebih menyakitkan daripada diputuskan.

 Namun lebih menyakitkan lagi ketika kita tidak mengerti bahwa terkadang Tuhan izinkan kita kehilangan seseorang untuk kebaikan kita sendiri. 

Kehilangan akan membuat kita merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa membuat kita tegar. Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena jejak-jejak yang ditinggalkannyatak pernah benar-benar hilang. 

Maka, mari belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari hidup. (Ga mudah memang ,... Tapi biarkan berlalu mengalir seiring dengan berjalannya waktu,,....) Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita. 

Kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri. Kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan. 

Kemenangan hidup bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan menikmati apa yang didapat tanpa menguasai. Pelajaran dari beberapa kehilangan, bahwa dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa. 

Atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri. Di saat kehilangan, kita jadi meringkuk seperti bayi yang tak punya kuasa. 

Menyadari bahwa sekuat apapun jiwa dan diri, setiap hidup tak pernah lepas dari kehilangan. Bahwa cerita di dunia ini bukan hanya celoteh kita, tapi ada celoteh lain yang harus didengarkan, dipenuhi dan dijalankan.

 Tak lain demi harmonisasi.“ Kita tidak bisa memilih manusia seperti apa yang akan kita cintai , tapi kita bisa menentukan sendiri cara kita mencintai .

 Jika kita terus menerus berputar di pusaran kehilangan, sejatinya kita mendramatisir keadaan dan berfikir bahwa kehilangan ini akan abadi. (Jika tanpa adanya sebuah keikhlasan) Ya.. manusia selalu yakin pada pemikirannya sendiri , tak akan terbantahkan tanpa perenungan. Hal ini sungguh memberi aku ilham akan makna "kehilangan" yang sesungguhnya . 

Semua yang ADA sebenarnya adalah Tidak Ada . "kehilangan" bukan pusaran abadi , asal kita mengerti pada hakikatnya apapun yang di temukan suatu saat pasti akan berakhir dengan caranya sendiri.

KETIKA

Ketika Ketika berpijak di tanah-Mu, kurasakan sentuhan lembut kasih sayang bumi yang menyelimuti langkahku. 

Mengiringi pijakan yang tak kenal lelah, selalu ada jalan terang di sudut yang gelap, cahaya kasih-Mu, yang menerangi hidupku.

 Ketika aku terlelap dalam tidur panjangku, Kau hiasi aku dengan mimpi-mimpi yang indah, menyelimuti dingin malamku dan Kau utus para malaikat untuk menjagaku saatku terlelap dalam tidur.

 Ketika otakku dipenuhi oleh masalah, terasa rapuh jiwaku tak berdaya, kakiku berasa kaku untuk melangkah, alam pikiranku gelap gulita, mencoba untuk berdiri walau hanya dengan satu kaki, hingga beban dalam hati tertutupi, dan ku temukan sebuah harapan dalam hidupku. 

 Ketika ku tak sanggup lagi untuk melangkah, hilang segala arah dan tujuan, segalanya suram bagai malam yang kelam, sejuta harapan itu hancur bagai debu yang tertiup angin, menjadikannya sebutir harapan yang hilang, diterjang badai kehancuran. 

 Ketika amarah merasuk dalam jiwa, dan menjadikannya api yang membakar seluruh jiwa raga hangus menjadi asap yang berterbangan menjadikannya awan hitam yang tak bermakna.

 Ketika dalam diriku sungguh teraturnya tanpa ku sadari dialiran darahku darahku, cinta, kasih dan rindumu mengalir keseluruh jiwa ragaku yang tak mampu ku mengapainya.

 Dan ketika aku bertanya dalam diri, tak cukupkah bukti yang nyata, butakah hati dan mataku menyaksikan semua yang Kau beri untukku. 

Begitu luas kasih sayang-Mu yang Kau limpahkan, tidakkah aku merasa bersyukur atas segalanya? 

 Ketika aku dekat dengan-Mu, barulah ku sadari setelah ku mengerti dan kurasakan betapa indah cahaya kasih-Mu, kini ku tahu rasanya menemukan damai di hati, betapa indahnya mengabdi pada-Mu, kasih-Mu lepaskan belenggu. 

 #CellyTomokianz

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...