
Malam begitu indah . . .
Kutatap langit malam ini
Ku lihat bulan separuh
Teringatkan tentang sahabat
Teringat jelas waktu perpisahan itu
Dia menghapiri dan memelukku
Sambil berbisik dengan suara yang lirih,serak
Ini terakhir kalinya kita bertemu
Tak terasa airmata jatuh berlinang
Serasa tak percaya
Perpisahan akan terjadi
Dia menghapus airmataku
Dia memelukku,seakan pelukan terakhir dia memelukku
Dan dia memberi tahu kepadaku
Haii gadisku . . .
Hapuslah airmatamu
Lupakan aku . . , anggap kita tak pernah bertemu
Semakin membuat airmataku jatuh berderai
Kan ku katakan
Bagaimana aku bisa melakukannya ?
Menangislah dia dengan tersedu sedan . . .
Sembari bercerita
Gadisku . . . !
Jika engkau merindukanku
Maka keluarlah dimalam hari
Tataplah keatas langit
Kau lihat bulan itu
Bulan separuh itu
Itulah aku ,anggaplah itu aku
Bicaralah kepadanya
'Bahwa engkau merindukanku'
Tahukah engkau kenapa aku bilang begitu ?
Ku jawab ,'aku tak tahu'
Dan dia berkata ' karna wajahku bak bulan separuh itu ' hehe,dia sambil bercanda . . .
Tangannya menyuapiku,, hei gadis makanlah
Sungguh aku tak bisa menahan airmataku
Dia menyuapiku makan
Suasana menjadi berubah
Nafsu makanpun hilang
Aku peluk dia lagi. . . Dan ku bisikan sesuatu kpdanya
(jangan pernah lupakan aku)
Dia bertanya ,
Bagaimana jika aku merindukanmu ?
Ku beritahu kepadanya
Jika engkau merindukanku
Kau lìhat bintang itu
Itulah bintangku
Setiap sahabatku yang merindukanku
Kuberitahukan padanya
Tataplah langit di malam hari dan liat bintang itu
Hei sahabatku apa kabar kau disana ?
Adakah kau merindukanku seperti aku merindukanmu saat ini ?
Teruntuk sahabatku SUSIANI