Rabu, 22 Mei 2019

BULAN SEPARUH




Malam begitu indah . . .
Kutatap langit malam ini
Ku lihat bulan separuh
Teringatkan tentang sahabat

Teringat jelas waktu perpisahan itu
Dia menghapiri dan memelukku
Sambil berbisik dengan suara yang lirih,serak
Ini terakhir kalinya kita bertemu

Tak terasa airmata jatuh berlinang
Serasa tak percaya
Perpisahan akan terjadi

Dia menghapus airmataku
Dia memelukku,seakan pelukan terakhir dia memelukku
Dan dia memberi tahu kepadaku

Haii gadisku . . .
Hapuslah airmatamu
Lupakan aku . . , anggap kita tak pernah bertemu
Semakin membuat airmataku jatuh berderai
Kan ku katakan
Bagaimana aku bisa melakukannya ?

Menangislah dia dengan tersedu sedan . . .
Sembari bercerita
Gadisku . . . !
Jika engkau merindukanku
Maka keluarlah dimalam hari
Tataplah keatas langit
Kau lihat bulan itu
Bulan separuh itu
Itulah aku ,anggaplah itu aku
Bicaralah kepadanya
'Bahwa engkau merindukanku'

Tahukah engkau kenapa aku bilang begitu ?
Ku jawab ,'aku tak tahu'
Dan dia berkata ' karna wajahku bak bulan separuh itu ' hehe,dia sambil bercanda . . .

Tangannya menyuapiku,, hei gadis makanlah
Sungguh aku tak bisa menahan airmataku
Dia menyuapiku makan
Suasana menjadi berubah
Nafsu makanpun hilang

Aku peluk dia lagi. . . Dan ku bisikan sesuatu kpdanya
(jangan pernah lupakan aku)

Dia bertanya ,
Bagaimana jika aku merindukanmu ?
Ku beritahu kepadanya
Jika engkau merindukanku
Kau lìhat bintang itu
Itulah bintangku
Setiap sahabatku yang merindukanku
Kuberitahukan padanya
Tataplah langit di malam hari dan liat bintang itu

Hei sahabatku apa kabar kau disana ?
Adakah kau merindukanku seperti aku merindukanmu saat ini ?

Teruntuk sahabatku SUSIANI

Minggu, 12 Mei 2019

HAMPA



Hidup dalam keindahan tersendiri
Tersenyum dalam duniaku sendiri
Tertawa dalam duniaku sendiri
Menangis dalam duniaku sendiri

Ribuan langkah telah kutapaki
Lintasan waktu telah kulewati
Hanya kosong yang kudapati..

Semua menjauh dalam keindahan kata
Menyisahkan buaian yang tak nyata
Membawa angan dalam fatamorgana

Kutitipkan rasa dalam kilauan cahaya hati
Menyimpannya rapi dibalik ilalang
Berharap sang bintang merengkuhnya

Dan Bila sang bintang meredupkan cahayanya
Biarkanku berkawan dengan sang malam
Menanti ketulusan lengkungan manis sang bintang


MASALALU




Suatu hari nanti
Kau akan melihatku berdiri tegak
Dengan kedua kakiku
Setelah kau patahkan sayap-sayapku

Aku mampu berputar tanpamu
Meraih mimpi, meski bukan untukmu
Jemariku, perang kembali
Kadang terjerat dua sisi

Termenungku, panik, aku takut
Tersadar, langkahku terpaku
Gelap, hambar, suasana cemberut
Tetap kuat mencari hati yang baru

Buat apa aku mengingatmu
Kau masa lalu
Menunggu datang terang
Gelap ini pasti hilang

Jangan, jangan aku lihat ke belakang
Semua akan hilang
Roda ini masih membawaku
Pergi tinggalkan masa lalu


Minggu, 28 April 2019

DOAKU UNTUKMU AYAH DAN IBU



Ayah...
Ku 'kan selalu mendoakanmu
Semoga engkau selalu bahagia disana


Ibu...
Terima kasih untukmu
Yang selalu menjagaku siang dan malam
Kasih sayangmu senantiasa untukku
Jasamu tak bisa terbalaskan

Ayah...
Apakah engkau tahu
Bahwa aku selalu merindukanmu
Ayah...
Apakah engkau tahu
Betapa pilunya hatiku
Setiap orang bertanya tentangmu



Ayah...
Ku ingin merasakan kasih sayangmu
Belaian kasihmu untukku
Ku titipkan rindu pada sang bayu
Untuk engkau yang kini jauh dariku




Ibu...
Kau selalu disisiku
Memberiku kekuatan
Mengajariku keikhlasan
Kau cahaya hidupku


Ibu dan ayah
Ku sangat mencintai kalian
Doa terbaikku untuk kalian
Semoga kalian selalu bahagia
Dalam lindungan-Nya

ANUGERAH TERINDAH




Tangisanmu adalah rindu
Senyumanmu adalah penawar
Kau pelita dalam hidup
Kau anugerah terindah dari sang pencipta
Kau bunga surgaku
Kau kebanggaanku
Bahagia selalu putraku

Kehadiranmu memberikan sejuta harapan
Mengajarkan banyak hal tentang kehidupan
Tentang kasih sayang seorang ibu
Walau tanpa seorang ayah

Cinta, hidup, siang, malam, harta, doa semua untukmu
Tiada yang dapat bersaing denganmu di hatiku
Sangat berat, tapi ada kamu menjadi penyemangat
Ada kamu yang menjadi kekuatan
Tak ada tempat untuk berbagi
Tentang pertumbuhanmu
Semua tersimpan dalam lubuk hati seorang ibu
Walau banyak duri yang menghalang
Tetap masih bisa tersenyum untukmu
Walau dalam pelukan menangis pilu.




NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...