
Tiap tetesan airmataku itulah rasa bahagia dan sakitku, entahlah bahagia hadir hanya sesaat lalu pergi lagi. Aku juga sama ingin seperti mereka yang bisa merasakan kebahagiaan, ataukah bahagia hanya milik mereka, sedang aku tak dapat merasakan kebahagiaan seperti mereka. Terlalu sakit kisah hidupku, dunia telah menyakitiku, sekali kebahagiaan itu menghampiriku, namun berakhir dengan kekecewaan.
Hadirku di dunia ini tak diharapkan, sakit aku menjalani semua ini. Entahlah mungkin aku terlahir untuk selalu menangis. Sedari kecil hidupku tak ada kebahagiaan yang sempurna, hingga beranjak dewasapun tak terlihat dimataku suatu kebahagiaan itu. Bahkan mereka selalu menyakiti dan mengecewakanku. Andai semua orang tahu betapa sakitnya hidupku di dunia ini.
Aku mencoba untuk selalu tegar, tersenyum dihadapan dunia yang menyakitiku. Entahlah, mungkin takkan ada puasnya mempermainkan hidupku yang malang ini. Semua orang sulit untuk ku percaya, selalunya membuat kecewa. Apakah aku harus rapuh seperti ini dan menyalahkan takdir atas kekejaman dunia terhadapku. Ataukah aku berpasrah diri dengan hatiyang terluka.
Aungan sepi kian menghujam hati dan ragaku pasrah dalam sakit yang amat perih, murka pada takdir atau jalan hidupku yang memang kelam. Rasa rindu dan sakit tak lagi dapat ku bedakan seperti pohon yang kering di pinggir jurang seakan aku ingin bersembunyi di dalam bumi, lalu diam dalam gelap.