Jumat, 17 April 2015

DUNIA MENYAKITIKU





Tiap tetesan airmataku itulah rasa bahagia dan sakitku, entahlah bahagia hadir hanya sesaat lalu pergi lagi. Aku juga sama ingin seperti mereka yang bisa merasakan kebahagiaan, ataukah bahagia hanya milik mereka, sedang aku tak dapat merasakan kebahagiaan seperti mereka. Terlalu sakit kisah hidupku, dunia telah menyakitiku, sekali kebahagiaan itu menghampiriku, namun berakhir dengan kekecewaan.


Hadirku di dunia ini tak diharapkan, sakit aku menjalani semua ini. Entahlah mungkin aku terlahir untuk selalu menangis. Sedari kecil hidupku tak ada kebahagiaan yang sempurna, hingga beranjak dewasapun tak terlihat dimataku suatu kebahagiaan itu. Bahkan mereka selalu menyakiti dan mengecewakanku. Andai semua orang tahu betapa sakitnya hidupku di dunia ini.

Aku mencoba untuk selalu tegar, tersenyum dihadapan dunia yang menyakitiku. Entahlah, mungkin takkan ada puasnya mempermainkan hidupku yang malang ini. Semua orang sulit untuk ku percaya, selalunya membuat kecewa. Apakah aku harus rapuh seperti ini dan menyalahkan takdir atas kekejaman dunia terhadapku. Ataukah aku berpasrah diri dengan hatiyang terluka.

Aungan sepi kian menghujam hati dan ragaku pasrah dalam sakit yang amat perih, murka pada takdir atau jalan hidupku yang memang kelam. Rasa rindu dan sakit tak lagi dapat ku bedakan seperti pohon yang kering di pinggir jurang seakan aku ingin bersembunyi di dalam bumi, lalu diam dalam gelap.

Senin, 13 April 2015

KERINDUAN




Rinduku,
Bagaikan arus gelombang
Yang berkejaran di lautan
Deburan ombak menerjang batu karang
Rinduku tak kunjung usai

Rindu...
Menciptakan keributan
Dan mencabari kewarasan
Menenggelamkan segala rasa
Dalam dinding kalbu




Walau kita terpisah jauh
Antara samudra dan lautan
Membentang luas jarak antara kita
Samudra, laut, pantai, serta gunung dan bukit yang menjulang tinggi
Mereka bercerita tentang kita
Menitipkan rindu pada nyanyian burung
Dan bersikik pada angin malam
Selamat malam kasih...



CINTA KITA




Seperti aku dan dirimu
Yang terhalang gunung dan bukit
Terpisah oleh lautan dan pantai
Cinta kita tetap menyatu
Dalam hati kita

Kau yang disebrang sana
Menanti waktu itu kan tiba
Ketika aku di sini mengharap pertemuan denganmu

Aku yang di sini tak lelah ku lewati waktu demi waktu
Menggapai mimpi bersamamu
Ini cinta kita,
Ini kisah kita,
Mengarungi samudra kehidupan dalam cinta

Lewat angin ku titipkan rinduku
Lewat hembusan bayu ku sapa dingin pagimu
Lewat gemerlapnya bintang
Ku sampaikan isi hatiku
Mencintaimu dari jauh
Mengajarkanku tentang arti kesabaran dalam penantian

Selasa, 07 April 2015

CINTA DAN BENCIKU PADAMU





Kau yang mudah membuatku jatuh cinta bahkan cintaku tak terbatas waktu, tapi kau juga mudah membuatku benci, bahkan benci sebenci bencinya. Aku yang tak bisa mengendalikan perasaanku, untuk mencintaimu dan bencikanmu. Waktu yang akan
menjawab tentang cinta dan benciku padamu. Jika aku sedang cinta, maka seluruh cintaku aku serah untukmu seorang, bahkan apapun yang kamu mau aku berikan segalanya. Tapi jika kau membuatku marah lalu benci, maka aku tak henti-hentinya mengucap sumpah serapah untukmu.


Aku tak akan pernah rela kau berpaling dariku bersama wanita lain. Entahlah cinta macam apa yang ku miliki, mencintaimu namun juga membenci dirimu. Aku masih tetap bertahan walau sakit yang kurasakan, dalam sekejam kau buat damai hatiku, tapi sesaat kemudian kau hancurkan lagi hatiku, terkadang aku selalu berfikir siapa aku di hatimu, aku merasa bukan aku yang kau cinta, namun ada wanita lain yang kau cintai, dan aku merasa cintamu itu bukan kau beri untukku. Entahlah! Aku sudah cukup lelah dengan semua ini, aku ingin mengakhiri semuanya tapi aku tak mampu untuk melupakanmu walau sedetik saja.


Andainya hatiku bersuara, pastinya ia akan berkata, cukuplah sayang aku tidak berdaya mengarungi segala sengsaraku. Harus berapa kali aku terluka barulah ku sadari. Cintaku tidak layak untuk dirimu, mengapa masih aku setia disisimu, tidak ku mengerti, tidak ku fahami. Seperti insan biasa aku ingin bahagia mencintai dan dicintai tiada duanya, andai terlampau permintaanku ini, maafkanlah kasih.


cinta yang menjajah pikir dan raga, ingin diakhiri tapi…entahlah”
Mimpikah ini atau aku hanya berkhayal dalam angan aku termangu
Menutupi sendi sendi nadiku pikirku melayang tentangmu masih
Dan masih tak mampu terusik senandung kisah tentangmu.
Aku diam tertunduk bisu dalam lamunku, ingin kutangisi namun kering sudah laraku kosong sudah sukmaku,
Aku bertanya dalam sjuta kata aku jawab dengan hati kecilku, ini bukan nyata, ini khayal belaka tertumpah ruah, belenggu jiwa merusak sukma merajut jiwa. Ahhh…. Aku kesal akan sedihku aku marah akan pikirku.
Mengapa…….???
Harus tetap ada dirimu.
Harus terus bayangmu hantuiku
Pergi…
Ingin kususir smua tentangmu
Namun…
Tak mampu jua sesaat kau berlalu
Tak jua kau beranjak pergi
Dari hati dan pikirku
Yang tlah terjajah karma senyummu

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...