Kamis, 20 Februari 2014

*** BERPIKIRLAH DENGAN WARAS DAN MULAILAH PEDULI

*Berpikirlah dengan waras, dan mulailah peduli

Jepang, Korea, itu adalah negara2 dengan budaya luhur yang luar biasa. Kalau kalian punya teman orang sana, minta mereka bertanya ke kakek-neneknya mereka dulu. 30 tahun lalu mereka amat beradab mengatur hubungan cowok-cewek, lawan jenis. Hari ini, hanya hitungan 20-30 tahun, semua seperti lenyap tidak bersisa. Orang2 hidup serumah padahal bukan suami istri biasa saja, artis2, selebritis mempertontonkan hal tersebut, urusan masing-masing.

Apalagi kalau kalian mau belajar dari negara2 barat sana. Presiden amerika bilang, pasangan gay dan lesbian 'berhak menikah'. Hari ini dia bilang dengan yakin, entah apa raut wajahnya kalau dua putrinya besok lusa menikah dengan perempuan sejenis. Di eropa, seorang menteri mengaku homo itu lumrah. Di salah satu negara, ibu negara adalah pasangan kumpul kebo pemimpin negara, boleh2 saja, tetap bisa jadi first ladies. Siapa yang melarang? Mereka semua tidak keberatan. Rakyat mereka bilang oke2 saja, no problemo, bungkus.

Kita? Apa yang akan terjadi 20, 30 tahun lagi? Boleh jadi sama. Sebelah rumah kalian ada pasangan tidak menikah, depan rumah kalian pasangan sesama jenis. Jika sebagian besar rakyat Indonesia ini bodo amat, tutup mata, urus masing2 soal moralitas, maka masa itu akan datang lebih cepat.

Mudah sekali membuat rusak sebuah generasi melalui kehidupan bebas, pergaulan bebas. Apa susahnya? Toh, tanpa dibombardir dengan tontonan, dsbgnya, mereka juga sudah semangat sekali menabrak rambu2nya. Mudah sekali memasukkan paham ini, karena generasi muda memang cenderung untuk ingin tahu.

Maka mulailah peduli. Apakah di Amerika sana tidak banyak orang2 yg taat pada agamanya? Buanyaaak, kawan. Rajin2 ke rumah ibadah, rajin2 baca kitab sucinya, tapi tinggal sedikit saja yg peduli. Isu moralitas seperti buah simalakama dalam dunia hari ini. Jadi senjata pamungkas untuk menyerang saat ada yang memutuskan untuk peduli, selalu saja dibilang, urus masing2, nggak usahlah sok suci, dsbgnya.

Jaga anak2 kita, lindungi teman2 kita, kerabat, keluarga, siapapun remaja di sekitar kita dari pemahaman yang merusak. Tegur mereka, ingatkan selalu. Urusan ini kadang kacaunya luar biasa, kita jaga baik2 anak kita, remaja2 kita, malah dibilang mengekang. Kita benar2 peduli dgn masa depan anak2 kita, remaja2 kita, malah dibilang tidak modern. Sementara di luar sana, yg bebas2 saja mau ngapain, dibilang itulah hak asasi, hidup modern.

Ikutlah ambil bagian untuk peduli. Atau semua benar2 terlambat, dan kalian bersiap saja, besok lusa, saat di kendaraan umum, menemukan ada orang ciuman, mesra2an, tidak peduli sekitar, dan hei, mereka sesama jenis.

Berlebihan? Lebay? Simpan artikel ini, buka lagi 20, 30 tahun lagi.

*Tere Liye

Rabu, 19 Februari 2014

~^~ SAJAK KAU BOLEH PERGI ~^~



Siang pasti digantikan malam
Sekeras apapun siang bertahan
Matahari pasti tumbang
Dan gelap menyelimuti
Siang pasti pergi
Dan sungguh kau boleh pergi

Kelopak bunga mawar pasti rontok
Sekeras apapun dia ingin mekar lama
Pasti tiba masanya layu
Dan tangkai2 membisu
Bunga mawar pasti pergi
Dan sungguh kau boleh pergi

Hujan pasti reda
Selama apapun dia hendak turun
Pasti tiba masanya habis
Dan menyisakan basah di halaman
Hujan pasti pergi
Dan sungguh kau boleh pergi

Maka
Apalagi urusan perasaan
Cinta bisa berganti benci
Percaya memudar berganti kusam ragu
Pun komitmen menipis berubah jadi lupa
Kau boleh pergi
Sungguh boleh.

Tapi aku akan tetap di sini
Meyakini bahwa
Besok pagi, malam pun akan berganti siang
Mawar baru akan merekah ulang
Dan hujan berikutnya pasti kan datang

Kau sungguh boleh pergi.

*Tere Liye

*~* JALANKU MASIH PANJANG *~*



Wahai perasaan
Kau buat pagiku jadi mendung, soreku jadi kelam
Kau buat siangku jadi gelap, dan malam semakin gulita
Kau buat beberapa menit lalu aku gembira,
untuk kemudian bersedih hati

Wahai perasaan
Kau buat aku berlari di tempat
Semakin berusaha berlari, kaki tetap tak melangkah
Kau buat aku berteriak dalam senyap
Kau buat aku menangis tanpa suara
Kau buat aku tergugu entah mau apalagi

Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang gila
Mengunjungi sesuatu setiap saat, untuk memastikan sesuatu
Padahal buat apa?
Ingin tahu ini, itu, untuk kemudian kembali sedih
Padahal sungguh buat apa?

Wahai perasaan
Kau buat aku seperti orang bingung
Semua serba salah
Kau buat aku tidak selera makan, malas melakukan apapun
Memutar lagu itu2 saja,
Mencoret2 buku tanpa tujuan
Mudah lupa dan ceroboh sekali

Wahai perasaan
Cukup sudah
Kita selesaikan sekarang juga
Karena,
Jalanku masih panjang
Aku berhak atas petualangan yang lebih seru

Selamat tinggal
Jalanku sungguh masih panjang....

*Tere Liyen

Selasa, 04 Februari 2014

~¤~ INSPIRASIKU DARI NEWBOYZ ~¤~

Pagiku KESIANGAN trpikirkan tentang DIA Yg g bales bales S.M.S ku

Oh...Kapan aku BALIK KAMPUNG
Sudah mau 3 kli DIHARI RAYA ku berada di negeri Formosa "PULAU INSPIRASI" meninggalkan CINTAKU DI INDONESIA...

Oh.... KERINDUAN ini... juga rasa DAHAGA ingin jumpa sanak saudara....

hanya ku sampaikan doa dan kiriman tulus ikhlas DARI JAUH KUPOHON MAAF sampai nanti datang SYAWAL DINANTI dan ku ucapkan SELAMAT HARI RAYA

KAMU BILANG aku bertahan disini DEMI KAMU...

Tapi bila kau pendamkan sedihmu itu semakin dalam RAJUK DIHATI...

Kita TAHU SAMA TAHU tentang KISAH KITA ... Tentang SEJARAH CINTA KITA...
Kini tak SEINDAH DULU...

SEJARAH MUNGKIN BERULANG... biarkan tersimpan rapih dalam HIASAN DILAMAN RINDU

Dan mungkin semua HANYA TINGGAL SEJARAH...

Aku terPUKAU dan MERAUNG dan akupun BERLARI ... Mencarimu KASIHKU...

Kembalilah SEMULA PADAKU ....
Dan biarkan LARA INI terlarut dlm puing puing KENANGAN KITA BERDUA..

Heiii KAU BERNAMA CINTA... Lalu DIA menjawab ... YE IYE IYE IYO...

Kau BAGAIKAN BIDADARI... Aku sedang mencari ARJUNA...

Tanyakan sama LOLITA ...
Ohh.... SI GADIS AYU itukah.....

SATU HARI bersamamu terasa DUNIA milik berdua.. ANDAINYA KAU TERIMA dan bisa KU MILIKI JUA ... Tapi PUTUS sudah rasa itu LERAILAH GENGGAMANKU hingga RINDUKU TERHENTI ...

MALAM YANG BOSAN teringat tentang CERITA TENTANG KITA ... ANDAI MUNGKIN gadis yang bernama NUR MAFISA tidak HADIR DI SISI mu...tak akan mungkin KAU PERGI tinggalkan aku....

APA KAU MAHU sudah JANGAN KAU GANGGU aku lagi.... apakah MASIH ADA CINTA untukku dihatimu.??

KAU ABADI SELAMANYA ...
Raut wajah yg termangu matanya yg PERSIS KEJORA itu berkaca kaca... Ku lihat CERMIN itu retak aku bagai KEJORA yg tanpa sang rembulan....

ISTANA HARAPAN itu menjadi puing puing sejarah ... SEKOLAH CINTA kini menjadi harapan yg tinggal kenangan...

Begini rasa cinta bilanya disakiti aku sendiri pernah merasai diluka CINTA DAN DI CINTAI...

Kau katakan maaf .... Dan berkata semua hanya KHILAF.... Lalu kau diam ..... BERILAH JAWABAN ku nantikan....

BUKAKAN HATI LEMBUTKAN JIWA.. Adakah aku dihatimu DEMI KECINTAAN ini untuk menuju KEPUNCAK IMPIAN ...

kau tahu MALENA adalah SAHABATKU kami dijuluki SEKUPANG DUA...

Jangan lagi kau panggil aku SARENA CINTAKU... Hanya SATU pintaku jangan CUBA CUBA. Kau BICARA TENTANG SETIA karena LUKAMU LUKAKU JUA... dan asal kau tahu MARAH BUKAN SIFATKU ... Marilah kita SENANG SENANG usah ungkit masalalu....sungguh aku rela MERENTAS MASA untuk bersamamu
Dan SEMARAK kan impian kita

Di PULAU INSPIRASI aku mengembara jauh...
Walau ditengah rimba aku akan buktikan dan QIYAM ku akan tetap karna AKULAH BAKAWALI... Kemudian datang NORKIA dan berkata TERIMA KASIH HERO ....

SEKIAN......

NEGERI PARA PENGHIANAT 7

Bab 7: Harap yang Menyala, Bukan Sekadar Cahaya Negeri ini telah berkali-kali disakiti oleh penguasanya sendiri. Diperas oleh tangan-tang...